Surabaya, Ruang.co.id – Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Miftachul Akhyar menjelaskan agenda pertemun PBNU bersama PWNU dan PCNU se Jatim di kantor PCNU, senen (19/8) lalu tidak lain adalah untuk melanjutkan amanah dari hasil musyawarah para kyai NU di ponpes Tebuireng Jombang pekan lalu.
Karena itu sesuai dengan undangan yang ditanda tangani Rois Aam KH Miftachul Akhyar dan Kotib Aam KH Ahmad Said Asrori itu membicarakan langkah- langkah PBNU dalam menjalankan program organisasi. Selain juga menyatukan visi para kyai NU dalam menata PKB.
” Insya Allah para Kyai PBNU bisa menggelar musyawarah di kantor PCNU ini dengan sukses” ujar KH Miftachul Akhyar.
Seperti diketahui sebelumnya, pihak PBNU merasa harus menata PKB karena Partai yang didirikan presiden ke 4 Abdurahhman Wahid itu didirikan oleh NU. Sehingga NU punya tanggung jawab moral untuk ikut serta memperjuangkan aspirasi- aspirasi warga Nahdliyin untuk diwujudkan dalam keputusan – keputusan PKB.
Memang antara PBNU dan PKB merupakan entitas yang berbeda. Kepengurusannya juga berbeda. Tidak bisa PBNU memecat ketua PKB. Akan tetapi karena PKB lahir dari rahim NU. Maka tanggung jawab moral untuk
meluruskan kembali cita cita NU dalam reformasi harus bisa diwujudkan oleh PKB.
Karena itu, PBNU akan melakukan sosialisasi pada semua pimpinan dan pengurus NU di daerah agar bisa mengkomunikasikan perjuangan aspirasi warganya hingga sampai diwujudkan dalam putusan PKBdi tingkat nasional.
