Sidoarjo, Ruang.co.id – Harapan Warga Sidoarjo tidak boleh ada banyak pengangguran kerja menggema di GOR Sidoarjo!. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo resmi membuka Job Fair Hybrid 2025 yang menyediakan 1.800 lowongan pekerjaan dari 40 perusahaan. Dengan sistem daring dan luring, gelaran ini menarik lebih dari 5.000 pencari kerja, mulai dari lulusan SMA hingga sarjana.
Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih memberi sorotan tajam. Ia mengingatkan agar kegiatan besar ini tidak melupakan esensi utamanya: keberpihakan pada warga lokal.
āJangan sampai kemudian ada perusahaan-perusahaan karena job fair model hybrid gini, ternyata prosentase yang mengikuti itu banyak dari luar daerah Sidoarjo. Sementara angka pengangguran kita masih cukup tinggi,ā tegasnya usai pembukaan.
Abdillah Nasih juga mendesak Disnakertrans memperkuat kerja sama dengan lebih banyak perusahaan dan mengevaluasi detail pelaksanaan job fair, agar lebih efektif menyasar kebutuhan masyarakat lokal.
Senada dengan itu, Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana yang membuka acara, menegaskan pentingnya upaya bersama untuk menekan angka pengangguran di wilayah yang dikenal sebagai kawasan industri ini. Data dari Badan Pusat Statistik mencatat penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 8,05 persen di 2023 menjadi 6,49 persen di 2024, penurunan tertinggi di Jawa Timur.
Meski begitu, Mimik Idayana menilai angka tersebut belum mencerminkan potensi daerah secara maksimal. āKita ini malu, kita ini kabupaten industri, dikelilingi perusahaan besar. Ini ironis. Saya mohon Disnaker maksimal bagaimana caranya perusahaan-perusahaan menerima 75 persen warga Sidoarjo,ā ungkapnya lugas.
Job Fair Hybrid yang berlangsung hingga 28 Mei ini tak sekadar seremoni. Wakil Bupati juga mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) untuk lebih aktif mengadakan pelatihan kerja, tak hanya untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai, tetapi juga menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan pencari kerja muda.
āAnak-anak kita ini yang butuh pekerjaan perlu difasilitasi dengan pelatihan-pelatihan sehingga mereka siap bekerja,ā ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM sebagai alternatif solusi penyerapan tenaga kerja.
Kepala Disnakertrans Sidoarjo, Ainun Amalia, menjelaskan metode hybrid memberikan akses yang lebih luas bagi pencari kerja maupun perusahaan. Melalui sistem daring sejak 23 Mei, lamaran bisa diajukan sebelum verifikasi dilakukan secara langsung saat acara berlangsung. āFokus kami peningkatan keterserapan tenaga kerja, bukan pada gebyar seremoni belaka,ā ucapnya tegas.
Tak hanya menyediakan pekerjaan, job fair ini juga memberi perhatian pada perlindungan sosial bagi pekerja. Santunan JKK, JHT, JKM serta jaminan pensiun dan beasiswa diserahkan kepada ahli waris buruh pabrik yang meninggal atau pensiun. Beberapa pencari kerja juga menerima sertifikat pelatihan kerja sebagai bekal melangkah ke dunia kerja.
Job Fair Hybrid 2025 tak hanya jadi wadah mencari pekerjaan, tapi juga refleksi pentingnya kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

