Solidaritas Doa Polres Mojokerto Kota untuk Korban Bencana Sumatera

Sholat Ghaib Polres Mojokerto Kota
Polres Mojokerto Kota gelar Sholat Ghaib untuk korban bencana Aceh dan Sumatera. Wujud empati dan dukungan moral lewat doa bersama personel dan masyarakat. Foto: Djayadi
Ruang redaksi
Print PDF

Mojokerto, Ruang.co.id – Nuansa khidmat dan empati yang mendalam menyelimuti kompleks Polres Mojokerto Kota pada Senin, 8 Desember 2025. Institusi yang biasanya identik dengan penegakan hukum itu justru tampil dengan wajah berbeda, menggelar ritual keagamaan sebagai bentuk solidaritas. Pelaksanaan Sholat Ghaib dan doa bersama ini adalah wujud nyata kepedulian sosial bagi saudara-saudara di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang terdampak bencana alam. Aksi simbolik dari Jawa Timur ini membuktikan bahwa dukungan untuk korban musibah dapat diekspresikan melalui ikhtiar spiritual yang mengedepankan kebersamaan.

Pelaksanaan doa bersama tersebut berpusat di Masjid Darul Muttaqin yang terletak di dalam lingkungan Polres setempat. Lokasi ini dengan sengaja dipilih agar dapat melibatkan tidak hanya seluruh personel Polres Mojokerto Kota, tetapi juga warga masyarakat yang sedang berada di sekitar area tersebut. Mereka kemudian bersatu dalam sholat berjamaah yang khusyuk, dengan satu harapan yang sama: mengirimkan doa terbaik bagi para korban yang meninggal dunia. Sholat jenazah dari jauh ini menjadi simbol perasaan senasib, menunjukkan bahwa duka akibat bencana dirasakan secara kolektif, melampaui batas pulau dan wilayah.

Merespons pelaksanaan kegiatan kemanusiaan Polres ini, Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Jinarwan, menyampaikan penjelasan yang menyentuh. Ia menekankan bahwa momen ini adalah sebuah sarana memperkuat kebersamaan dan rasa kemanusiaan di tengah institusi yang identik dengan ketegasan. “Kami dari Polres Mojokerto Kota turut merasakan duka saudara-saudara kita di Sumatera,” ujar Ipda Jinarwan. Lebih lanjut, ia menggarisbawahi bahwa ungkapan belasungkawa ini adalah bentuk kepedulian. “Doa ini menjadi ungkapan kepedulian sekaligus harapan agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tambahnya.

Di balik tujuan utama berdoa, terselip pesan penting untuk internal tubuh Polres Mojokerto Kota sendiri. Kegiatan keagamaan yang digelar ini secara simultan berfungsi sebagai pengingat kesiapsiagaan bencana bagi seluruh anggotanya. Musibah yang terjadi di seberang pulau dijadikan sebagai cermin evaluasi dan introspeksi. Tujuannya jelas, yaitu agar setiap personel dapat senantiasa siaga dan waspada dalam menghadapi segala potensi darurat dan bencana yang mungkin saja terjadi di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota. Dengan demikian, acara doa bersama ini memiliki dampak ganda, mengulurkan tangan secara spiritual untuk korban di luar daerah, sekaligus mengasah insting dan kesiapan untuk melindungi warga di dalam daerah.

Baca Juga  Tiga Pemuda Mojokerto Kibarkan Banner Minta Tolong Prabowo Soal Janji yang Terkatung-katung

Polres Mojokerto Kota memiliki harapan dan tujuan sosial yang lebih luas dari penyelenggaraan acara ini. Mereka berharap gelombang positif dan energi empati yang tercipta di internal lembaga dapat memancar keluar, menjangkau masyarakat luas di Mojokerto. Dengan melihat contoh yang diberikan oleh aparat, diharapkan warga juga tergerak untuk turut serta mendoakan para korban musibah dengan caranya masing-masing. Dukungan tidak melulu harus berbentuk materiil. Bantuan moral dan spiritual berupa doa tulus dari kejauhan diyakini memiliki kekuatan yang dapat menguatkan hati sanak keluarga yang ditinggalkan. Pada akhirnya, inisiatif Polres Mojokerto ini semakin mengokohkan citra Polisi yang Humanis dan Peduli, sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat yang senantiasa siap berbagi dalam suka dan duka. (Djayadi)