Benarkah Puasa Bisa Bikin Maag Kambuh? Ini Faktanya!

Benarkah Puasa Bisa Bikin Maag Semakin Parah
Ilustrasi wanita sedang sakit perut (Foto Dok.Freepik.com)
Ruang NyaLa
Ruang NyaLa
Print PDF

Ruang.co.id – Kondisi perut mulai terasa perih, dada terasa panas, dan muncul sensasi tidak nyaman saat puasa. Pikiran langsung bertanya-tanya: “Jangan-jangan ini maag kambuh?”. Ada yang mengatakan bahwa puasa bisa memperburuk maag, sementara yang lain justru meyakini bahwa puasa bisa menyembuhkan maag. Lalu, mana yang benar?

Banyak penderita maag ragu untuk menjalankan puasa karena takut gejalanya semakin parah. Namun, beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa puasa bisa membantu mengatur produksi asam lambung dan meningkatkan kesehatan pencernaan.

Jadi, apakah benar puasa membuat maag semakin parah? Atau ini hanya mitos yang belum terbukti? Mari kita bahas lebih dalam tentang hubungan antara puasa dan maag!

Bagaimana Puasa Mempengaruhi Lambung?

Saat berpuasa, tubuh mengalami perubahan ritme dalam sistem pencernaan. Selama tidak ada asupan makanan dan minuman, lambung tetap memproduksi asam, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan saat makan secara normal.

Bagi penderita maag, kondisi ini bisa menjadi pedang bermata dua. Jika dilakukan dengan benar, puasa justru bisa membantu menyeimbangkan produksi asam lambung. Namun, jika dilakukan tanpa persiapan yang baik, maag bisa kambuh lebih parah.

Menurut Dr. Hasbullah Thabrany, seorang pakar kesehatan masyarakat, puasa dapat membantu mengurangi peradangan pada dinding lambung dan memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk beristirahat. Namun, beliau juga menegaskan bahwa pola makan yang salah saat sahur dan berbuka dapat menyebabkan lonjakan asam lambung yang berujung pada maag kambuh.

Mengapa Maag Bisa Kambuh Saat Puasa?

Beberapa faktor yang menyebabkan maag sering kambuh saat puasa.

  • Melewatkan sahur
    Tidak makan saat sahur berarti perut akan kosong lebih lama, yang bisa memicu produksi asam lambung berlebihan dan menyebabkan iritasi.
  • Langsung makan banyak saat berbuka
    Setelah seharian berpuasa, godaan untuk langsung makan dalam jumlah besar memang sulit ditolak. Namun, hal ini bisa membebani lambung dan menyebabkan lonjakan asam lambung yang memperburuk maag.
  • Konsumsi makanan pemicu maag
    Gorengan, makanan pedas, asam, atau minuman berkafein bisa membuat lambung semakin teriritasi, terutama saat perut masih kosong setelah puasa.
  • Kurang minum air putih
    Dehidrasi dapat memperlambat proses pencernaan dan membuat tubuh lebih sulit mengontrol produksi asam lambung.
  • Stres dan kurang tidur
    Stres selama puasa, ditambah kurangnya jam tidur akibat sahur, bisa memperburuk kondisi lambung dan meningkatkan risiko maag kambuh.
Baca Juga  Berapa Lama Waktu Olahraga yang Ideal? Rekomendasi Durasi untuk Kebugaran Tubuh

Apakah Penderita Maag Bisa Puasa?

Banyak orang menganggap bahwa penderita maag tidak boleh berpuasa. Padahal, menurut penelitian di jurnal medis World Journal of Gastroenterology, puasa bisa memberikan efek positif bagi penderita maag dengan membantu mengurangi kadar asam lambung yang berlebihan.

Namun, ada beberapa kondisi maag yang perlu diwaspadai saat berpuasa:

  • Maag fungsional
    Jenis maag yang lebih ringan dan disebabkan oleh pola makan atau stres. Jika ditangani dengan baik, penderita maag fungsional tetap bisa berpuasa dengan aman.
  • Maag kronis atau tukak lambung
    Jika maag sudah sampai pada tahap kronis atau menyebabkan luka pada dinding lambung, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Menurut Dr. Abdul Rahman, seorang dokter spesialis penyakit dalam, penderita maag tetap bisa berpuasa selama mereka menjaga pola makan yang sehat dan menghindari pemicu asam lambung.

Cara Mencegah Maag Kambuh Saat Puasa

Agar puasa tetap nyaman dan bebas dari maag, beberapa langkah berikut bisa diterapkan:

1. Jangan lewatkan sahur

Sahur adalah waktu makan yang sangat penting selama Ramadan. Melewatkan sahur dapat menyebabkan perut kosong dalam waktu yang lama, yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih dan menyebabkan maag.

Pilihlah makanan yang kaya serat dan protein saat sahur. Makanan berserat tinggi, seperti oatmeal, roti gandum utuh, dan buah-buahan, dicerna lebih lambat, sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama. Protein, seperti telur, yogurt, dan kacang-kacangan, juga membantu memperlambat pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Hindari makanan yang terlalu berlemak atau berminyak saat sahur, karena makanan ini dapat memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan risiko maag.

2. Makan perlahan dan bertahap saat berbuka

Setelah berpuasa seharian, lambung Anda perlu waktu untuk beradaptasi dengan makanan. Jangan langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah besar saat berbuka.

Baca Juga  Bisul di Ketiak? Begini Cara Alami Mengobatinya Tanpa Efek Samping!

Mulailah dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih. Kurma memberikan energi cepat dan membantu mengembalikan kadar gula darah yang rendah. Air putih membantu menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa.

Setelah 15-20 menit, berikan waktu bagi lambung untuk beradaptasi sebelum mengonsumsi makanan utama. Makanlah secara perlahan dan kunyah makanan dengan baik untuk membantu proses pencernaan.

3. Hindari makanan pemicu maag

Beberapa makanan dan minuman dapat memicu produksi asam lambung berlebih dan menyebabkan maag. Hindari atau batasi konsumsi makanan dan minuman berikut:

Gorengan: Makanan yang digoreng mengandung banyak lemak, yang dapat memperlambat pengosongan lambung.

Makanan pedas: Makanan pedas dapat mengiritasi lapisan lambung dan meningkatkan produksi asam lambung.

Makanan asam: Makanan asam, seperti buah jeruk dan tomat, dapat meningkatkan keasaman lambung.

Minuman berkafein: Kopi dan teh mengandung kafein, yang dapat merangsang produksi asam lambung.

4. Perbanyak air putih

Dehidrasi dapat memperburuk kondisi lambung dan memicu maag. Minumlah cukup air putih saat sahur dan berbuka untuk membantu proses pencernaan dan menghindari dehidrasi.

Usahakan untuk minum 8 gelas air putih setiap hari, terutama saat sahur dan setelah berbuka.

Air putih sangat penting untuk menjaga fungsi sistem pencernaan, dan juga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

5. Kelola stres dan cukup tidur

Stres dapat memengaruhi produksi asam lambung dan memperburuk maag. Luangkan waktu untuk bersantai dan mengelola stres selama Ramadan.

Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Kurang tidur dapat mengganggu sistem pencernaan dan meningkatkan risiko maag.

Tidur yang cukup, dan management stress yang baik akan sangat membantu dalam menjaga kondisi tubuh tetap fit selama bulan ramadhan.

Bagaimana Jika Maag Terlanjur Kambuh Saat Puasa?

Jika maag tiba-tiba kambuh saat puasa, beberapa hal berikut bisa membantu meredakannya:

  • Duduk dan tarik napas perlahan
    Panikan hanya akan memperburuk kondisi. Cobalah untuk rileks dan tarik napas dalam-dalam.
  • Kompres perut dengan air hangat
    Cara ini bisa membantu meredakan kram atau nyeri pada lambung.
  • Jika gejala semakin parah, pertimbangkan untuk berbuka
    Dalam Islam, orang yang sakit diperbolehkan berbuka jika puasa memperburuk kondisinya. Jika maag menyebabkan muntah, pusing, atau nyeri hebat, jangan ragu untuk berbuka dengan makanan yang lembut dan mudah dicerna.
Baca Juga  Rahasia Tidur Berkualitas Meskipun Hanya Memiliki Waktu Singkat

Anggapan bahwa puasa menyebabkan maag kambuh tidak sepenuhnya benar. Justru, dengan pola makan yang benar dan pemilihan makanan yang tepat, puasa bisa membantu mengurangi peradangan pada lambung dan menyeimbangkan produksi asam lambung.

Namun, jika tidak dilakukan dengan baik, maag memang bisa kambuh lebih parah. Oleh karena itu, kunci utama adalah menjaga pola makan yang sehat dan menghindari pemicu asam lambung. Dengan begitu, puasa tetap bisa dijalankan dengan nyaman dan penuh berkah.

Jadi, apakah puasa bisa bikin maag kambuh? Jawabannya tergantung bagaimana cara kamu menjalaninya!