Ruang.co.id – Dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan platform berbasis kecerdasan buatan (AI) sedang menghadapi ancaman eksistensial. Tim peneliti dari Princeton University baru saja membongkar teknik serangan siber canggih bernama “memory poisoning”, yang mampu mengubah agen AI menjadi kaki tangan pencuri aset kripto. Riset ini mengungkap bagaimana Large Language Model (LLM) seperti yang digunakan dalam sistem ElizaOS bisa dipaksa untuk menandatangani transaksi ilegal hanya dengan memanipulasi memori internalnya.
Yang lebih mengkhawatirkan, serangan ini bekerja tanpa perlu menembus sistem keamanan konvensional. Filter prompt dan guardrails yang selama ini diandalkan ternyata tidak memadai ketika perintah jahat sudah tertanam dalam vektor database agen AI. Fakta ini memaksa kita mempertanyakan ulang keandalan solusi otomatisasi berbasis AI dalam menangani aset bernilai tinggi.
Mekanisme Memory Poisoning: Racun Digital dalam Sistem AI
Anatomi Serangan yang Hampir Sempurna
Konsep memory poisoning atau peracunan memori mengacu pada teknik menyisipkan instruksi berbahaya ke dalam konteks historis percobaan agen AI. Berbeda dengan serangan brute force atau social engineering, metode ini bekerja secara diam-diam dengan memanfaatkan cara LLM menyimpan dan memproses informasi.
Dalam demonstrasi tim Princeton, mereka berhasil menyelundupkan kode berbahaya ke dalam shared memory ElizaOS ā sebuah framework open-source untuk agen kripto. Begitu perintah palsu tertanam, agen AI dengan patuh menjalankan transaksi pengalihan dana ke alamat yang dikendalikan penyerang. Yang mengejutkan, tindakan ini berhasil melewati semua lapisan keamanan yang seharusnya memblokir perintah serupa jika diberikan melalui input langsung.
Mengapa Filter Keamanan Konvensional Gagal?
Masalah mendasar terletak pada cara LLM memproses informasi. Sistem keamanan tradisional dirancang untuk memindai input real-time, tetapi tidak efektif dalam memantau konteks yang sudah tersimpan. Celah inilah yang dimanfaatkan penyerang dengan menyembunyikan instruksi jahat di balik data historis yang tampak legit.
Dampak Sistemik yang Mengancam Ekosistem Kripto
Efek Domino pada Platform Multi-User
Skenario terburuk terjadi pada platform yang mengizinkan berbagi memori kontekstual antar pengguna. Dalam lingkungan seperti ini, satu sesi yang terkontaminasi bisa menjadi patient zero yang menginfeksi seluruh sistem. Peneliti menyebut fenomena ini sebagai lateral movement risk, dimana satu titik lemah bisa merusak integritas seluruh jaringan.
Ancaman terhadap Smart Contract dan DeFi
Dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang mengandalkan smart contract otomatis termasuk yang paling rentan. Banyak platform DeFi kini mengintegrasikan agen AI untuk mengeksekusi transaksi kompleks. Jika memory poisoning tidak diatasi, kita mungkin akan menyaksikan gelombang baru eksploitasi kripto skala besar.
Solusi Revolusioner untuk Mengamankan Masa Depan AI
Transformasi Arsitektur Memori AI
Para peneliti mengusulkan pendekatan append-only memory, dimana data historis tidak bisa dimodifikasi setelah disimpan. Sistem ini dikombinasikan dengan tanda tangan kriptografis untuk setiap entri memori, memastikan tidak ada manipulasi yang bisa terjadi tanpa terdeteksi.
Hierarki Keamanan Berlapis
Untuk transaksi kritis seperti transfer aset, keputusan harus melibatkan external rules engine terpisah yang tidak bergantung pada logika LLM. Pendekatan multi-signature dan human-in-the-loop juga perlu dipertimbangkan untuk aksi-aksi berisiko tinggi.
Refleksi Akhir: Antara Kemajuan dan Kewaspadaan
Temuan Princeton ini menjadi pengingat keras bahwa kecanggihan teknologi tidak pernah lepas dari kerentanan. Seiring semakin banyaknya platform yang mempercayakan aset digital ke tangan AI, industri harus bergerak cepat mengembangkan standar keamanan generasi baru.
Bagi pengembang, ini saatnya memprioritaskan security by design dalam arsitektur AI. Sementara bagi pengguna, selalu bijak dalam menggabungkan otomatisasi dengan kontrol manual. Bagaimanapun, di dunia yang semakin terdigitalisasi, kewaspadaan tetap menjadi pertahanan terbaik.
Diskusi: Apakah Anda percaya sistem AI sudah cukup matang untuk menangani aset kripto? Bagikan pengalaman dan pendapat Anda di kolom komentar!

