Sidoarjo, Ruang.co.id – Kepedulian terhadap dunia pendidikan kembali ditunjukkan oleh Bupati Sidoarjo, Subandi, saat melakukan inspeksi mendadak ke SMP Negeri 3 Porong pada Sabtu (17/5). Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk respons cepat pagi dilaporkan rusak, siangnya langsung sidak rusaknya atap salah satu ruang kelas akibat hujan deras dan angin kencang beberapa pekan terakhir.
Tanpa aba-aba panjang, Bupati langsung meninjau titik kerusakan paling parah, yakni ruang kelas di lantai dua yang atapnya nyaris roboh. Ia tak sekadar melihat, tetapi menginstruksikan langkah konkret, yakni perintahkan renovasi segera, bukan nanti. “Saya telah meninjau kerusakan kelas yang berada di lantai 2. Kita akan segera koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Sidoarjo untuk melakukan renovasi atap kelas yang mulai lapuk, mengganti beberapa meja dan kursi kelas yang tidak layak, serta memperbaiki kamar mandi yang tidak berfungsi demi kenyamanan kegiatan belajar mengajar,” tegasnya.
Tak hanya itu, Bupati Subandi menyampaikan bahwa anggaran renovasi akan diambil dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini. Ini bukan wacana, karena menurutnya, efisiensi anggaran telah dikalkulasi agar sektor pendidikan mendapat prioritas utama. “Dana perbaikan akan kita ambilkan dari PAK mendatang. Pemkab Sidoarjo telah melakukan efisiensi anggaran, dan hasil efisiensi bakal dibukanya pada peningkatan mutu pendidikan,” ujarnya mantap.
Langkah ini disambut hangat oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Porong, Amaliah, yang mengaku lega melihat kehadiran langsung orang nomor satu di Sidoarjo. “Saya bersyukur dan terima kasih kepada Bupati Sidoarjo karena telah membantu sekolah kami melakukan perbaikan gedung kelas yang rusak karena hujan deras dan angin kencang beberapa hari yang lalu,” ucapnya penuh harap.
Kondisi fisik sekolah yang layak bukan sekadar soal estetika, tetapi menyangkut keamanan dan semangat belajar para siswa. Ini adalah investasi jangka panjang yang menentukan masa depan generasi muda. Kehadiran Bupati Subandi memberi pesan kuat, bahwa pendidikan tak bisa menunggu. Gerak cepat, tanggap, dan terukur adalah kunci membangun sekolah yang bukan hanya berdiri secara fisik, tetapi juga tumbuh secara kualitas.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan yang dekat dengan rakyat bukan hanya soal simbol, tetapi tindakan. Dan saat pemimpin turun langsung ke titik paling krusial dari pendidikan, maka viralnya berita ini bukan sekadar karena gebrakan, tapi karena menyentuh nurani publik, bahwa semua anak berhak atas ruang belajar yang aman, layak, dan membangun harapan.
