Deteksi Dini Kanker Serviks: Upaya Cerdas dan Gratis di Klinik dr. Sonny Fadli Wonoayu

Deteksi dini kanker serviks
Deteksi dini kanker serviks lewat Pap Smear & HPV DNA gratis di Klinik dr. Sonny Wonoayu, Sidoarjo. Langkah kecil, selamatkan nyawa besar! Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Di tengah meningkatnya kasus kanker serviks yang merenggut nyawa perempuan setiap tahunnya, sebuah langkah nyata dan inspiratif hadir dari Klinik dr. Sonny Fadli, SpOG, M.Ked.Klin di Wonoayu, Sidoarjo. Selama dua hari, Kamis dan Jumat (29-30 Mei 2025), klinik ini menyelenggarakan pemeriksaan Pap Smear dan tes HPV DNA secara gratis, menjangkau ratusan perempuan dari berbagai desa dan kecamatan. Antusiasme warga mencerminkan kesadaran yang mulai tumbuh akan pentingnya deteksi dini penyakit mematikan ini.

Pap Smear: Deteksi Dini, Selamatkan Masa Depan Perempuan

Pap Smear, seringkali dianggap tabu atau tidak penting, justru menjadi salah satu benteng awal pencegah kanker serviks. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari serviks untuk melihat adanya perubahan abnormal. Jika terdeteksi sejak dini, risiko kanker serviks bisa ditekan secara signifikan.

ā€œMayoritas peserta belum pernah mendengar tentang Pap Smear dan HPV DNA. Ini bukti bahwa edukasi kesehatan perempuan masih sangat dibutuhkan,ā€ ungkap dr. Sonny saat ditemui di sela kegiatan.

Lebih dari 120 peserta, sebagian besar berusia 25–60 tahun, mengikuti pemeriksaan ini. Mereka berasal dari Desa Wonokalang, Wonoayu, hingga daerah Sukodono dan Sedati. Bagi mereka, inisiatif ini adalah kesempatan langka yang menyentuh aspek vital kehidupan: keselamatan dan kesehatan diri sendiri.

HPV DNA Test: Menelusuri Jejak Virus Penyebab Kanker

Bukan sekadar Pap Smear, Klinik dr. Sonny juga menghadirkan tes HPV DNA – sebuah inovasi deteksi yang lebih akurat dan mendalam. Tes ini menyasar keberadaan DNA virus Human Papillomavirus (HPV) dalam tubuh yang merupakan penyebab utama kanker serviks, terutama jenis HPV 16 dan 18.

ā€œTes ini ibarat menyelam lebih dalam untuk memahami potensi risiko sejak dini. Bukan hanya deteksi, tapi langkah proaktif menjaga nyawa perempuan,ā€ jelas dr. Sonny.

Baca Juga  Eva Yusnita, Korban PHK Sepihak: Mengaku Disekap, Dikriminalisasi dan Diperas Usai Dipecat

HPV sendiri bisa ditularkan lewat kontak kulit atau hubungan seksual, menjadikannya virus yang sulit dideteksi tanpa pemeriksaan medis. Oleh karena itu, tes HPV DNA kini disarankan bersamaan dengan Pap Smear untuk efektivitas yang lebih tinggi dalam skrining kanker serviks.

Kenali Musuh Nyata: Fakta Mengerikan Kanker Serviks

Kanker serviks telah menjadi penyebab kematian terbesar kedua akibat kanker pada perempuan di Indonesia, hanya kalah dari kanker payudara. Data GLOBOCAN 2020 menyebutkan lebih dari 36.000 perempuan Indonesia mengidap kanker serviks setiap tahun, dan angka kematian mencapai 9 persen dari seluruh kematian akibat kanker perempuan.

Di Jawa Timur, angkanya tak kalah mencengangkan. Pada 2014, sebanyak 3.813 kasus kanker serviks ditemukan dan 79 perempuan meregang nyawa.

Gejala awal seperti pendarahan tidak normal, nyeri panggul, hingga keputihan yang tidak biasa seringkali diabaikan, hingga penyakit berada pada stadium lanjut.

Dari Klinik Menuju Gerakan Sosial

Inisiatif Klinik dr. Sonny tidak hanya menjadi momentum penting bagi dunia kesehatan lokal, tapi juga membuka mata masyarakat bahwa pencegahan adalah bentuk cinta paling nyata terhadap diri sendiri.

ā€œKami tak ingin hanya memberi layanan, tapi juga menanamkan kesadaran bahwa perempuan harus berani menjaga tubuhnya sendiri, dan tahu apa yang perlu diperiksa sebelum terlambat,ā€ tegas dr. Sonny, yang dikenal aktif dalam edukasi kesehatan perempuan.

Dengan hasil pemeriksaan yang akan dikirimkan melalui WhatsApp dalam satu hingga dua minggu, peserta kini menanti sambil membawa bekal pengetahuan baru: bahwa mereka kini tidak lagi buta akan bahaya kanker serviks.

Ayo Deteksi Dini, Jangan Tunggu Nanti!

Pemeriksaan rutin, vaksinasi HPV, dan hubungan seksual yang aman adalah kombinasi pencegahan terbaik. Semakin dini kanker serviks terdeteksi, semakin besar peluang sembuh total dan kembali menjalani hidup sehat.

Baca Juga  UMKM Ceker Ayam Yis Jaya Tembus Nasional, Wabup Sidoarjo Beri Apresiasi Penuh

Langkah kecil seperti datang ke klinik bisa jadi awal dari hidup yang lebih panjang dan bermakna. Ini bukan hanya tentang angka statistik, tapi tentang ibu, anak perempuan, adik, kakak, dan sahabat kita. Deteksi dini adalah bentuk kasih sayang, dan kesadaran adalah kunci menyelamatkan generasi.

Kata penutup dr. Sonny, jadikan Pap Smear dan HPV DNA sebagai rutinitas, bukan ketakutan. Setidaknya tiga tahun sekali. Kanker serviks bisa dicegah. Kaum perempuan bisa menyelamatkan nyawanya!.