Tabanan, Ruang.co.id- Calon Wakil Bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Ardika alias Sengap, menegaskan bahwa media dan masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan protes jika dirinya terpilih mendampingi I Nyoman Mulyadi sebagai pemimpin Tabanan.
“Media berhak memprotes. Kalau pemimpin tidak siap diprotes, tidak usah jadi pemimpin,” tegas Sengap dalam acara Simakrama di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kediri, Tabanan.
Sengap, yang memiliki pengalaman panjang di kesenian Bondres, mengakui bahwa dirinya tidak asing dengan kritik dan protes. “Saya jadi Bondres 15 tahun, saya dapat ejekan, hujatan. Tetapi itu sebagai suatu pelajaran,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa pengalaman tersebut menjadi pembelajaran berharga, baik dalam dunia kesenian maupun dalam konteks kepemimpinan. Ia berjanji akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Tabanan, meski mungkin tidak selalu dapat memuaskan semua pihak.
“Kita tidak bisa memberikan yang selalu positif bagi orang lain. Menurut kita sudah positif, tapi belum tentu orang lain. Jadi kita harus terima juga sebagai bentuk pelajaran,” pungkasnya.
Pernyataan Sengap ini menunjukkan kesiapannya untuk menerima kritik dan masukan dari masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki sikap terbuka dan mau belajar untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. (ide/rci).
