Vaksin Covid-19 vs Varian NB.1.8.1: Perlindungan Terkini yang Perlu Anda Tahu

Efektivitas Vaksin Covid-19
Varian NB.1.8.1 muncul, masih efektifkah vaksin Covid-19? Simak analisis ahli, tips pencegahan, dan rekomendasi terbaru untuk proteksi maksimal. Ilustrasi Foto: @Freepik
Ruang Sely
Ruang Sely
Print PDF

Ruang.co.id – Dunia kembali dihebohkan dengan kemunculan varian NB.1.8.1, subvarian Omicron terbaru yang mulai menyebar di beberapa negara. Bagi masyarakat Indonesia yang sudah menjalani vaksinasi primer hingga booster, pertanyaan besar muncul: masih efektifkah perlindungan vaksin Covid-19 yang sudah diterima?

Efektivitas Vaksin Menurut WHO dan Ahli Epidemiologi

Berdasarkan pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian NB.1.8.1 memang menunjukkan beberapa mutasi pada protein spike. Namun, imunitas dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya masih dianggap memberikan perlindungan silang. Dr. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, menjelaskan bahwa meskipun ada mutasi, vaksin tetap mengurangi risiko rawat inap dan kematian.

Vaksin booster terupdate dari Pfizer, Moderna, dan Novavax telah dirancang untuk menargetkan varian Omicron terbaru. Namun, formula pasti masih menunggu persetujuan FDA dan BPOM. Artinya, selama belum ada vaksin spesifik NB.1.8.1, booster yang ada sekarang tetap menjadi senjata terbaik. Senin, (06/2/2025).

Langkah Pencegahan Tambahan untuk Perlindungan Optimal

Meski belum masuk kategori variant of concern, para ahli mengingatkan pentingnya kewaspadaan ekstra. Terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, penderita komorbid, atau mereka dengan sistem imun lemah.

Baca Juga  Varian Baru Covid-19 Muncul Lagi, Begini Cara Bijak Hadapi Tanpa Panik

Salah satu strategi terpenting adalah memperbarui vaksinasi. Data dari Kemenkes RI menunjukkan bahwa tingkat antibodi mulai menurun setelah 6 bulan pasca-booster. Karena itu, pemerintah mulai menggalakkan program booster kedua bagi masyarakat umum.

Selain vaksinasi, protokol kesehatan dasar tetap tidak boleh diabaikan. Kebiasaan seperti mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, memakai masker di keramaian, dan menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang yang bergejala flu bisa menjadi tameng tambahan.

Kapan Harus Waspada? Kenali Gejala NB.1.8.1

Laporan awal menunjukkan bahwa gejala varian ini mirip dengan Omicron sebelumnya, seperti demam, batuk kering, dan kelelahan. Namun, beberapa pasien melaporkan gangguan pencernaan seperti mual atau diare. Jika mengalami gejala ini, terutama setelah kontak dengan orang terkonfirmasi Covid-19, segera lakukan tes antigen atau PCR.

Baca Juga  Virus HMPV Merebak: Bandara Juanda Perketat Pengawasan Penumpang Internasional

Varian NB.1.8.1 mengingatkan kita bahwa pandemi belum benar-benar usai. Kabar baiknya, vaksinasi lengkap + booster masih menjadi benteng utama. Kombinasikan dengan disiplin protokol kesehatan dan pantau terus informasi terpercaya dari Kemenkes atau WHO.


Ya, tetapi respons imun mungkin lebih rendah dibandingkan mRNA (Pfizer/Moderna). Booster dengan vaksin berbeda jenis (mix-and-match) bisa meningkatkan proteksi.

Sangat dianjurkan di tempat ramai atau berisiko tinggi seperti rumah sakit/transportasi umum.

Tunggu 3 bulan sebelum vaksinasi berikutnya untuk respons imun optimal.