ruang

Kesaksian Saksi, Sebut Noer Qodim Mempunyai Utang Pada KSDR

Koperasi Semolowaru Dadi Rukun
Sidang lanjutan gugatan perlawanan antara Koperasi Semolowaru Dadi Rukun (KSDR) dengan terlawan Noer Qodim kembali digelar.
Avatar
Ruang Arif
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Sidang gugatan perlawanan antara Koperasi Semolowaru Dadi Rukun (KSDR) dengan terlawan Noer Qodim kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, senin (8/7/2024) dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Djuanto.

Sidang kali ini KSDR menghadirkan Deby merupakan seorang juru parkir, ia menerangkan bahwa mulai bekerja tahun 2012 hingga saat ini di pasar Semolowaru.

“Saya tahu pak Qodim mempunyai utang kepada koperasi waktu ada rapat sekitar Rp 350 jutaan, Tapi saya tidak tahu dibayar apa belum terkait sewa lahan parkir di pasar. Saya mendengarkan waktu rapat anggaran tahunan (RAT) bahwa pak Qodim punya kewajiban membayar sewa lahan parkir dan pak Qodim termasuk pengelola,” katanya di depan ketua majelis

Untuk hasil parkir, saya setorkan kepada bu Lasmi salah satu pengelola parkir dan anggota Koperasi

Sementara itu Kuasa hukum KSDR Bob S Kudmasa didampingi Yetty Raharjani, menjelaskan Bahwa keterangan saksi tadi ada fakta yang menarik yakni saksi Deby sebagai juru parkir di pasar Semolowaru, utang piutang antara koperasi dengan pak kodim itu tidak ada melainkan dengan LPMK berdasarkan keterangan saksi dan fakta surat yang kita lihat tadi memang itu perjanjian antara pak qodim dengan LPMK bukan koperasi.

Mudah-mudahan ini menjadi dasar peluang untuk bisa kita mendapat kepastian hukum di situ. Saksi beserta bukti yang ditunjukkan sama pengacara terlawan itu kan perjanjian antara Qadim dengan LPMK, bukan dengan koperasi jadi koperasi tidak ada utang.

“Bisa ditunjukkan tapi belum menjadikan bukti, namun paling tidak itu bagi petunjuk saat koperasi belum di bentuk,” ungkapnya saat ditemui di PN Surabaya.

Ia menambahkan, pak Qodim mempunyai hutang di koperasi 300 jutaan, berdasarkan RAT anggota tahunan itu terdapat fakta bahwa pak Qodim dari 2019 sampai 2022 itu pak Qodim mempunyai hutang kurang lebih 350 juta berdasarkan rapat anggota yang mereka putuskan bersama.

Baca Juga  Penggunaan Gelar Akademik Palsu, Robert Simangunsong Didakwa di PN Surabaya

Terkait utang dari tahun 2016 hingga 2022, kami tidak bisa menganggap terlalu jauh karena itu kan terkait dengan LPMK bukan koperasi enggak ada hubungan kan kalau kerja keterangan tadi dari fakta yang mereka tunjukan itu kan dengan sistem lembaga swadaya yang lain sedangkan yang kita perjuangkan ini adalah koperasi.

“Kami akan mengajukan saksi satu lagi karena kami untuk memperkuat dalil-dali gugatan kita jadi nanti kita akan koordinasi dengan klien untuk bisa datang,” tukasnya.

Terpisah Ketua bidang pengaduan masyarakat GNPK Jatim Miko Saleh menambahkan sekarang ini koperasi lebih menguat Karena utang selama ini di Qodim cukup signifikan, memang benar-benar utang di koperasi terlintas dari bukti yang dibawa kuasa hukum nur Qodim sendiri untuk LPMK bukan lagi dengan koperasi jadi hal ini salah alamat,

“Noer Qodim menggugat KSDR disini, Koperasi pengakuan hutang adalah salah besar,” tutupnya. (R2)