Tidur Tak Nyenyak? Ini Bedanya Melatonin vs Magnesium untuk Atasi Insomnia!

perbedaan melatonin dan magnesium
Pahami beda melatonin dan magnesium untuk atasi insomnia. Foto: @Freepik
Ruang Sely
Ruang Sely
Print PDF

Ruang.co.id – Jika Anda sering terbangun tengah malam atau sulit memejamkan mata, mungkin Anda membutuhkan bantuan suplemen tidur. Tapi tahukah Anda bahwa melatonin dan magnesium bekerja dengan cara yang sangat berbeda? Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, pakar kesehatan tidur, pemahaman tentang mekanisme kedua suplemen ini penting untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Melatonin: Hormon Alami Pengatur Ritme Tidur

Produksi melatonin secara alami meningkat saat malam hari sebagai respons terhadap kegelapan. Hormon ini berfungsi seperti konduktor orkestra yang mengatur jam biologis tubuh. Bagi mereka yang mengalami gangguan ritme sirkadian seperti jet lag atau pekerja shift malam, suplemen melatonin dapat menjadi solusi efektif.

Namun perlu diingat, melatonin lebih berperan sebagai pemicu awal tidur daripada penjaga kualitas tidur sepanjang malam. Efeknya yang cepat terasa dalam 20-30 menit membuatnya ideal untuk mereka yang butuh bantuan segera untuk terlelap.

Magnesium: Mineral Ajaib Penenang Saraf

Berbeda dengan melatonin, magnesium bekerja dengan cara merilekskan sistem saraf pusat. Mineral ini membantu produksi GABA, neurotransmitter yang berperan sebagai rem alami bagi aktivitas otak yang berlebihan. Bagi Anda yang sering terbangun karena kecemasan atau merasa tegang menjelang tidur, magnesium glycinate bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.

Efek magnesium bersifat kumulatif. Artinya, Anda mungkin perlu mengonsumsinya secara rutin selama beberapa hari sebelum merasakan manfaat optimalnya. Mineral ini juga membantu meredakan kram otot yang sering mengganggu tidur nyenyak.

Analisis Mendalam: Kapan Harus Memilih Melatonin atau Magnesium?

Masalah tidur akibat jet lag atau perubahan jam kerja jelas membutuhkan pendekatan berbeda dengan insomnia karena stres kronis. Melatonin akan sangat membantu untuk menyetel ulang jam biologis tubuh yang kacau. Sementara magnesium lebih efektif untuk mengatasi akar masalah seperti gangguan kecemasan atau ketegangan otot yang mengganggu istirahat malam.

Baca Juga  Vitamin D Rendah Bikin Endometriosis Makin Ganas? Ini Bukti & Solusi Medisnya!

Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa kombinasi keduanya dalam dosis tepat bisa memberikan sinergi manfaat. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai regimen suplemen, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.

Tips Tambahan untuk Meningkatkan Kualitas Tidur

Selain mempertimbangkan suplemen, beberapa perubahan gaya hidup sederhana bisa berdampak besar. Menciptakan rutinitas tidur yang konsisten, membatasi paparan cahaya biru di malam hari, dan mengatur suhu kamar yang sejuk terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kualitas istirahat malam.

Untuk mereka yang memilih suplemen magnesium, pertimbangkan untuk mengonsumsi sumber alami seperti kacang almond, bayam, atau dark chocolate sebagai bagian dari diet harian. Sementara bagi pengguna melatonin, penting untuk menjaga kamar tidur benar-benar gelap agar kerja hormon ini bisa optimal.