ruang

Waspadai GERD, Ketika Asam Lambung Memberontak

GERD asam lambung
Gambar: Ilustrasi (sumber: pexels/tanja nikolic)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Kita semua pernah merasakan sensasi panas yang menjalar di dada setelah makan besar atau makanan pedas. Sensasi ini, yang sering disebut heartburn, adalah tanda umum dari kondisi yang disebut GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease.

GERD terjadi ketika katup antara lambung dan kerongkongan melemah, sehingga memungkinkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Bayangkan seperti soda yang tumpah dari botol yang tidak tertutup rapat.

Asam lambung yang bersifat sangat asam ini dapat mengiritasi lapisan dalam kerongkongan, menyebabkan peradangan dan rasa tidak nyaman.

Selain heartburn, gejala GERD lainnya meliputi rasa asam atau pahit di mulut, kesulitan menelan, batuk kronis, suara serak, dan bahkan nyeri dada yang mirip serangan jantung.

Kondisi ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup seseorang.

Apa yang Menyebabkan GERD?

Beberapa faktor dapat memicu terjadinya GERD, di antaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti obesitas, merokok, dan konsumsi makanan pedas atau berlemak. Selain itu, kondisi medis seperti hernia hiatus, kehamilan, dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena GERD.

Bahaya yang Mengintai

Jika terus tanpa penanganan, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius. Salah satunya adalah esofagitis erosif, yaitu peradangan parah pada lapisan kerongkongan yang dapat menyebabkan luka.

Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan penyempitan kerongkongan atau bahkan kanker esofagus.

Mengatasi GERD

Untungnya, GERD dapat kita kelola dan bahkan  dapat sembuh. Pengobatan GERD berfokus pada mengurangi produksi asam lambung, memperkuat otot sfingter esofagus bawah, dan melindungi lapisan kerongkongan.

Cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi GERD yakni merubah gaya hidup dengan menjaga berat badan ideal, menghindari makanan pemicu, berhenti merokok, dan makan dalam porsi kecil.

Baca Juga  Mie Instan: Praktis, Enak, tapi... Bahaya?

Kemudian datang ke dokter apabila tidak kunjung reda. Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti antasida, penghambat pompa proton, dan obat-obatan lain untuk mengurangi produksi asam lambung.

Pada kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki kerusakan pada kerongkongan atau memperkuat sfingter esofagus bawah.