Ruang.co.id – Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim) bersama Perhutani KPH Bojonegoro dan berbagai stakeholder di Kabupaten Bojonegoro melaksanakan penanaman serentak agroforestry pangan berupa padi gogo. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan pendekatan agroforestry yang berkelanjutan.
Penanaman dilakukan di petak 86.a1, RPH Nglambangan, BKPH Nglambangan, KPH Bojonegoro, dengan area awal seluas 2 hektare dan akan terus diperluas hingga 19,5 hektare. Langkah ini diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan lahan kering produktif guna meningkatkan hasil pertanian.
Kegiatan ini diawali dengan penyerahan bibit padi gogo oleh Kepala Perhutani Divre Jatim, Wawan Triwibowo, kepada perwakilan petani. Selanjutnya, dilakukan penanaman secara simbolis oleh peserta dari berbagai provinsi setelah mendengarkan sambutan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melalui konferensi daring.
Menurut Wawan Triwibowo, program penanaman ini merupakan bagian dari konsep agroforestry, yaitu perpaduan antara sektor kehutanan dan pertanian. Inisiatif ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo untuk mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan secara berkelanjutan.
“Lahan hutan kami ingin berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan. Saat ini, kita menanam di lokasi tumpangsari kayu putih dengan pola plong-plongan, di mana 12 meter dialokasikan untuk tanaman pertanian dan 9 meter lainnya untuk tanaman kayu putih,” ujarnya.
Kepala Cabang Dinas Kehutanan Bojonegoro, Widodo Joko Santoso, menyebutkan bahwa Bojonegoro memiliki 25.000 hektare lahan hutan yang dikelola oleh 43 kelompok masyarakat. Lahan ini berpotensi besar untuk ditanami komoditas pangan seperti padi dan jagung, yang dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional serta kesejahteraan petani sekitar hutan.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth SP MM, menegaskan bahwa sinergi antara Perhutani, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, dan stakeholder lainnya sangat penting dalam mewujudkan Bojonegoro sebagai salah satu lumbung pangan terbesar di Jawa Timur.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan produksi padi dan menjadikan Bojonegoro sebagai salah satu kontributor utama dalam mencapai swasembada pangan secara nasional,” pungkasnya.
Acara penanaman serentak ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain Kepala Perum Perhutani Divre Jatim Wawan Triwibowo, Wakil Kepala Perhutani Divre Jatim Suratno, Administratur Perhutani KPH Bojonegoro Slamet Juwanto, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro Helmy Elisabeth.
Selain itu, turut hadir Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Bojonegoro Widodo Joko Santoso, unsur Forkopimcam Ngasem, Kepala Desa Setren Kecamatan Ngasem, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Manunggal I, serta para penyuluh pertanian.
Program agroforestry yang diterapkan oleh Perhutani diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam meningkatkan ketahanan pangan, konservasi hutan produktif, dan kesejahteraan petani sekitar hutan. Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan lahan hutan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung lingkungan, tetapi juga menjadi sumber pangan bagi masyarakat sekitar.